EKSPLORASI GUNUNG KAPPIRE


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
SALAM LESTARI! 🌱
MPA Gloeocapsa kembali bereksplorasi pada Gunung Kappire Dusun Pange, Desa Palakka, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru pada tanggal 18-2 Oktober 2019 yang lalu. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mencari dan mendeskripsikan tumbuhan yang termasuk tumbuhan langka pada gunung tersebut.
Eksplorasi dilakukan dengan metode jelajah secara acak terwakili dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari tiap-tiap kawasan jelajah dengan mengikuti jalur pendakian Bulu Bahonglangi, sehingga tiap kawasan memiliki contoh yang bisa dijadikan sebagai pembanding dengan daerah lainnya. 


Adapun hasil yang telah kami peroleh:


      Bulu Kappire terletak di dusun Pange, desa Palakka, kecamatan Barru, kabupaten Barru, dan memiliki ketinggian 1100 Meter diatas permukaan laut, Untuk menuju ke titik tertinggi Bulu Kappire ini dibutuhkan waktu normal selama 4 jam dengan jalur yang cukup terjal dan sangat menanjak yang diawali dengan melewati ladang warga kemudian memasuki batas vegetasi hutan pegunungan bawah yang didominasi oleh pohon pohon yang tinggi yang memiliki banir serta semak semak yang didominasi oleh rotan dan lantana camara. Bulu Kappire ini memiliki keaneka ragaman spesies tumbuhan yang cukup beragam sehingga menjadi pilihan untuk melaksanakan eksplorasi ini, adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Pohon
1. Spesies A  
          

     
Ditemukan pada ketinggian 983 meter diatas permukaan laut dengan titik koordinat LS:4°470’79’’ BT:119°570’11’’ pada suhu 23°C, serta serasah dengan ketebalan 3cm, serta intensitas cahaya yang diterima sekiratan 10%.
Habitus berupa anakan pohon dengan batang berkayu dengan diameter <5 cm, dan bercabang, tinggi dapat mencapai 4-5 meter dengan daun berwarna hijau tua, Daun berupa daun tunggal dengan pertulangan daun sejajar berbentuk bulat telur bertekstur agak kasar dengan ujung yang runcing serta basal yang meruncing, Batang merypakan batang berkayu serta memiliki percabangan
2. Spesies B 
      
   


Ditemukan pada ketinggian 983 meter diatas permukaan laut dengan titik koordinat LS:4°470’70’’ BT:119°759’17’’ pada suhu 25°C, serta serasah dengan ketebalan 3cm, serta intensitas cahaya yang diterima sekiratan 45%.
Habitus berupa anakan pohon dengan batang berkayu dan bercabang,  Daun berupa daun tunggal yang tebal dengan pertulangan daun sejajar berbentuk bulat telur bertekstur halus serta warna yang mengkilap dengan ujung yang runcing serta basal yang meruncing,  Batang merypakan batang berkayu serta memiliki percabangan
3. Spesies C 
    

     a. Daun  
Ditemukan pada ketinggian 983 meter diatas permukaan laut dengan titik koordinat LS:4°470’73’’, BT:119°759’33’’ pada suhu 24°C, serta serasah dengan ketebalan 3cm, serta intensitas cahaya yang diterima sekiratan 100%.
Habitus berupa pohon dengan batang berkayu dengan keliling batang sepanjang 88 cm memiliki banyak percabangan dengan akar berupa akar banir, Daun berupa daun tunggal dengan tepi daun berombak dengan permukaan daun yang agak kasar, ujung daun runcing, basal meruncing, tulang daun sejajar, berwarna hijau tua.
4. Spesies D


     a. Daun      
Ditemukan pada ketinggian 983 meter diatas permukaan laut dengan titik koordinat LS:4°470’49’’, BT:119°759’57’’ pada suhu 24°C, serta serasah dengan ketebalan 1,2cm, serta intensitas cahaya yang diterima sekiratan 100%.
Habitus berupa pohon dengan batang berkayu dengan keliling batang sepanjang 95 cm memiliki banyak percabangan, Daun berupa daun tunggal dengan tekstur yang lembut, ujung daun runcing, basal meruncing, tulang daun sejajar, berwarna hijau tua. Memiliki perbungaan yang merupakan bunga majemuk yang muntul pada bagian terminal batang.
5. Spesies E


Ditemukan pada ketinggian 983 meter diatas permukaan laut dengan titik koordinat LS:4°470’94’’, BT:119°759’50’’ pada suhu 24°C, serta serasah dengan ketebalan 1,2cm, serta intensitas cahaya yang diterima sekiratan 100%. Memiliki ukuran keliling batang mencapai 105 cm, daun tunggal meruncing dengan pinggiran daun memiliki duri yang merupakan modifikasi daun, tulang daun sejajar serta ujung daun yang runcing, kulit kayu memiliki aroma yang khas serta sedikit harum
6. Spesies f
    

Ditemukan pada ketinggian 983 meter diatas permukaan laut dengan titik koordinat LS:4°470’36’’, BT:119°759’33’’ pada suhu 23°C, serta serasah dengan ketebalan 3,4 cm, serta intensitas cahaya yang diterima sekiratan 100%. Habitus berupa pohon yang ketinggianny dapat mencapai kurang lebih 50 meter, batang berkayu yang keras, memiliki getah berwarna merah darah dengan aroma yang khas, memiliki akar banir sepanjang 275 cm. Daun merupakan daun tunggal dengan bangun daun berbentuk bulat telur dengan ujung yanag meruncing, tulang daun berselang seling, serta warna yang sedikit mengkilap.
7. Spesies g
    

Ditemukan pada ketinggian 983 meter diatas permukaan laut dengan titik koordinat LS:4°470’67’’, BT:119°759’28’’ pada suhu 25°C, serta serasah dengan ketebalan 4,6 cm, serta intensitas cahaya yang diterima sekiratan 100%.  Habitus berupa pohon berkayu, memiliki  vanyak percabangan serta daun yang lebat. Daun merupakan daun tunggal dengan torehan yang halus, serta warna yang mengkilap, tulang daun berseling, apeks meruncing, basal meruncing..
8. Spesies h
   

Ditemukan pada ketinggian 983 meter diatas permukaan laut dengan titik koordinat LS:4°470’89’’, BT:119°759’19’’ pada suhu 25°C, serta serasah dengan ketebalan 3,3 cm, serta intensitas cahaya yang diterima sekiratan 100%.   Memiliki ciri ciri daun tunggal dengan pertulangan berseling, torehan daun membulat, apeks dan basal membulat, batang berkayu berwarna coklar tua, memiliki buah mirip dengan buah jarak pagar yang berwarna hijau jika muda dan berwarna kuting/coklat jika tua, memiliki tipe perakaran akar tunggang.
9. Spesies i

Ditemukan pada ketinggian 983 meter diatas permukaan laut dengan titik koordinat LS:4°470’67’’, BT:119°759’28’’ pada suhu 25°C, serta serasah dengan ketebalan 4,6 cm, serta intensitas cahaya yang diterima sekiratan 100%.  Memiliki ciri ciri daun tinggal berwarna hijau muda dengan tulang daun sejajar, torehan daun berombak dengan apeks membulaty dan basal membulat, batang berkayu serta memiliki tipe akar tunggang.
2. SEMAK
1.  Semak A


Ditemukan pada titik lokasi LS:4°470’67’’ BT:119°759’38’’ dengan ketinggian 983 Mdpl memiliki ciri ciri daun majemuk dengan pertumbuhan daun spiral, memiliki apeks yang meruncing dan basal yanag membulat, memiliki batang berkayu dengan tipe prtakaran yang merupakan akar serabut, tumbuh pada area yang memiliki ketebalalan serasah mencapai 2,6 cm pada suhu 23°C dengan intensitas cahaya sebesar 0%. 
2.  Semak B

Ditemukan pada titik lokasi LS:4°470’53’’ BT:119°759’76’’ dengan ketinggian 983 Mdpl memiliki ciri ciri daun tunggal dengan pertulangan daun berseling, memiliki apeks yang meruncing dan basal yanag membulat, memiliki batang berkayu berwarna hijau tua serta memanjang diatas permukaan tanah dengan tipe prtakaran yang merupakan akar serabut, tumbuh pada area yang memiliki ketebalalan serasah mencapai 1,7 cm pada suhu 24°C dengan intensitas cahaya sebesar 0%. 
3. Semak C


Ditemukan pada titik lokasi LS:4°470’08’’ BT:119°759’57’’ dengan ketinggian 983 Mdpl memiliki ciri ciri daun majemuk beranak 3 dengan pertulangan daun sejajar, permukaan atas daun halus dan mengkilap, memiliki apeks yang meruncing dan basal yanag membulat, memiliki batang berkayu berwarna coklat muda serta memanjang diatas permukaan tanah dengan tipe prtakaran yang merupakan akar serabut, tumbuh pada area yang memiliki ketebalalan serasah mencapai 2,4 cm pada suhu 24°C dengan intensitas cahaya sebesar 0%. 
4 Semak D
  

Ditemukan pada titik lokasi LS:4°470’05’’ BT:119°759’49’’ dengan ketinggian 983 Mdpl memiliki ciri ciri daun tunggal berwarna hijau kecoklatan dengan pertulangan daun sejajar, bagun daun berbentuk bulat telur, permukaan atas daun halus dan mengkilap, memiliki apeks yang meruncing dan basal yanag membulat, memiliki batang berkayu berwarna coklat muda serta memanjang diatas permukaan tanah dengan tipe prtakaran yang merupakan akar serabut, tumbuh pada area yang memiliki ketebalalan serasah mencapai 2,5 cm pada suhu 24°C dengan intensitas cahaya sebesar 0%. 
5 Semak E
  

Ditemukan pada titik lokasi LS:4°470’89’’ BT:119°759’19’’ dengan ketinggian 983 Mdpl memiliki ciri ciri daun tunggal berwarna hijau tua dengan pertulangan daun sejajar, bagun daun berbentuk memanjang, permukaan atas daun kasar, memiliki apeks yang meruncing dan basal yanag membulat, memiliki batang berkayu berwarna coklat muda percabangan nampak jelas dengan tipe prtakaran yang merupakan akar serabut, memiliki buah berbentuk kecil berwarna merah jika suda tua, tumbuh pada area yang memiliki ketebalalan serasah mencapai 2,4 cm pada suhu 23°C dengan intensitas cahaya sebesar 0%. 
6. Semak F

Ditemukan pada titik lokasi LS:4°470’98’’ BT:119°759’36’’ dengan ketinggian 983 Mdpl memiliki ciri ciri daun tunggal berwaarna hijau kecoklatan tua dengan pertulangan daun sejajar, bagun daun berbentuk memanjang, permukaan atas daun kasar, memiliki apeks yang meruncing dan basal yanag membulat, memiliki batang berkayu berwarna coklat muda percabangan nampak jelas dengan tipe prtakaran yang merupakan akar serabut, memiliki bunga berbentuk cawan berwarna coklat muda yang tumbuh pada bagian apikal tumbuhan, tumbuh pada area yang memiliki ketebalalan serasah mencapai 2 cm pada suhu 27°C dengan intensitas cahaya sebesar10 0%. 
3. HERBA
1. Herba A Daun sejejar

Ditemukan pada titik lokasi LS:4°470’70’’ BT:119°759’17’’ dengan ketinggian 983 Mdpl memiliki ciri ciri daun tunggal berwaarna hijau tebal berbentuk memenjang dengan pertulangan daun sejajar, bagun daun berbentuk memanjang, permukaan atas daun kasar, memiliki apeks yang meruncing dan basal yanag membulat, memiliki batang basah berwarna hijau muda dengan tipe prtakaran yang merupakan akar serabut, tumbuh pada area yang memiliki ketebalalan serasah mencapai 2 cm pada suhu 27°C dengan intensitas cahaya sebesar 45%. 
2. Herba B menyirip mirip Sirih
  

Ditemukan pada titik lokasi LS:4°470’98’’ BT:119°759’36’’ dengan ketinggian 983 Mdpl memiliki ciri ciri daun tunggal berwaarna hijau  dengan pertulangan daun sejajar, permukaan atas daun kasar, memiliki apeks yang meruncing dan basal yanag membulat, memiliki batang basah berwarna hijau dengan tipe prtakaran yang merupakan akar serabut, tumbuh pada area yang memiliki ketebalalan serasah mencapai 2 cm pada suhu 27°C dengan intensitas cahaya sebesar10 0%. 
3. Herba C


Ditemukan pada titik lokasi LS:4°470’98’’ BT:119°759’36’’ dengan ketinggian 983 Mdpl memiliki ciri ciri daun tunggal beranak satu berwaarna hijau dengan stipula berwarna merah muda, memilikimpertulangan yang sejajar dendan apeks yang membulat dan basal yang membulat, memiliki batang basah berwarba coklat, tumbuh pada permukaan tanag dengan pertumbuhan yang humufusus, tumbuh pada area yang memiliki ketebalalan serasah mencapai 2 cm pada suhu 27°C dengan intensitas cahaya sebesar 10 %. 


0 Komentar untuk "EKSPLORASI GUNUNG KAPPIRE"

Back To Top